Kamis, 15 Desember 2011

PENOLAKAN BUMI TERHADAP PENCIPTAAN ADAM

Allah SWT berfirman kepada bumi, “Sesungguhnya Aku akan menjadikan makhluk yang berasal darimu. Sebagian dari mereka taat kepada-Ku dan sebagian yang lain mendurhakai-Ku. Barangsiapa yang mentaati-Ku, Aku akan masukkan ke dalam surga. Barangsiapa yang mendurhakai-Ku, akan Aku masukkan ke neraka.”


Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril untuk mendatangi bumi untuk mengambil sejumput tanah. Segera Jibril turun dan sesampainya di bumi, ternyata bumi menolak permintaan Jibril dengan berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada keagungan Allah yang mengutusmu untuk mengambil bagian dariku yang akhirnya hanya akan menghuni neraka.”
Serta merta Jibril kembali pulang dan menghadap Allah dengan tangan kosong serta berkata, “Wahai Tuhanku, bumi berlindung kepada-Mu bahkan menolak aku injak.” Kemudian Allah SWT memerintahkan malaikat Mikail untuk mendatangi bumi dan kembali bumi berlindung kepada Allah untuk diambil tanahnya. Kembali Mikail pulang menghadap Allah dengan tangan hampa.

Allah SWT kemudian mengutus malaikat maut. Segera Izroil mendatangi bumi untuk mengambil sebagian tanahnya. Kembali bumi berlindung kepada Allah. Malaikat maut pun menjawab, “Aku juga berlindung kepada Allah untuk mendurhakai perintah-Nya.” Kali ini Izroil memaksa bumi, suka tidak suka pokoknya tanahnya diambil.
Malaikat maut mengambil tanah dari empat penjuru bumi dari permukaannya yang di atas, kemudian diambilnya pula tanah lumpur, tanah lempung, tanah merah, putih, dan tanah hitam serta tanah keras dan tanah datar. Inilah sebabnya keturunan Adam menjadi beragam macam sifat dan karakternya, ada yang tampan, cantik, jelek rupa, bersih, kotor, sholih, jahat, dan lain-lain. Hal ini sesuai firman Allah, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah diciptakannya langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” QS: Ar-Ruum: 22.
Setelah malaikat maut mendapatkan tanah tersebut, kembalilah Izroil ke hadapan Allah SWT dan Allah memerintahkannya untuk mencampur tanah-tanah itu menjadi lempung yang lunak. Izroil mengaduk tanah-tanah tersebut menjadi semacam adonan yang telah dicampur dengan air pahit, manis, dan tawar hingga menjadi lempung dan kemudian dibentuk menjadi semacam patung manusia.

Patung tersebut itu dibiarkan selama empat puluh tahun hingga menjadi tanah kering seperti tembikar. Malaikat maut kembali menghampirinya dan menjadikannya jasad berikut perlengkapan di dalamnya dan meletakkannya di jalan tempat para malaikat naik turun dari atau ke langit selama empat puluh tahun juga.
Para malaikat melihat jasad itu dengan saling mengatakan, “Inilah kholifah di bumi yang akan dihidupkan oleh Allah.” Bentuk rupa Adam memang sangat bagus yang belum pernah ada yang mirip dengannya sebelumnya.
Iblis juga tidak ketinggalan untuk melihat sosok Adam itu. Iblis memperhatikan sosok Adam yang masih berupa patung itu sambil berkata, “Untuk inilah engkau diciptakan.” Iblis memukul patung itu dengan tangannya. Dari situ si Iblis mengetahui bahwa calon manusia Adam itu berongga, maka Iblis masuk ke dalam rongga mulut Adam dan keluar melalui pantatnya.

Iblis berkata kepada malaikat-malaikat yang ada di sekitarnya, “Ini makhluk yang berlubang yang tidak kuat dan tidak pula bertahan lama.” Kemudian Iblis melanjutkan ucapannya lagi kepada para malaikat, “Apa pendapatmu jika ia diunggulkan terhadapmu, apa yang akan kalian lakukan?”
Malaikat-malaikat itu menjawab, “Kami taat pada Tuhan kami.” Iblis bergumam dalam hati, “Demi Allah, jika saja ini lebih diunggulkan dari aku, sungguh-sungguh aku akan mengingkarinya. Jika saja aku yang lebih diunggulkan daripada dia, akan kuhancurkan dia.
Setiap kali malaikat melewati patung Adam, mereka kagum dengan bagusnya serta gagah bentuknya. Dikisahkan pula bahwa selama empat puluh tahun “patung” Adam dihujani dengan hujan kecemasan serta hujan kebahagiaan setahun penuh. Itulah sebabnya anak-anak Adam di bumi selalu diliputi rasa gelisah, lalu berganti dengan kebahagiaan.

Setelah Allah meniupkan ruhnya ke dalam jasad patung itu, Adam serta merta hidup dengan wujud yang tampan dan gagah. Allah memerintahkan malaikat Mikail dan Isrofil untuk membawanya berkeliling seantero jagad semesta selama seratus tahun. Selama dalam perjalanan itu, Adam menunjukkan nama-nama semua benda yang mereka temui, termasuk nama malaikat yang turut gembira dengan kedatangan Adam. Para malaikat terkagum-kagum karena Adam dapat menjelaskan semua benda yang ada di langit yang tidak bisa dilakukan oleh semua malaikat itu.
Menyaksikan kehebatan dan keunggulan Adam tersebut, semua malaikat serta merta bersujud kepadanya ketika diperintahkan oleh Allah untuk bersujud, “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” QS: Al-Khijr: 29.
Kecuali Iblis, ia enggan dan sombong dan adalah ia termasuk golongan orang-orang kafir.” QS: Al-Baqoroh: 34.
Maka Allah menegur Iblis, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab Iblis, “Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.
Allah  berfirman, “Turunlah kamu dari surga itu, tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”.
Iblis menjawab, “Oleh karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan seret mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.
Allah berfirman, “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya. QS: Al-A’rof: 12-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar