Selasa, 05 Oktober 2010

TUHAN TIDAK MENURUNKAN JODOH BUATKU?

Tolong ya, jangan hakimi saya dengan pernikahan saya ini, this is my live! Begitulah ungkapan seorang artis yang telah memutuskan perkawinan beda agama di situs-nya. Banyak artis menikah beda agama mendapat tanggapan beragam dari para milis di internet. Ada yang suka ada juga yang mencaci-nya. Nyatanya, bukan saja artis yang memutuskan menikah beda agama, banyak juga orang biasa menikah beda agama.

Lalu, apa yang salah dengan menikah berbeda keyakinan?
Cinta itu buta," begitu kata penyair asal Inggris, William Shakespeare. Ungkapan yang sangat masyhur itu memang kerap terbukti dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, terkadang sampai melupakan aturan agama. Saat ini, tak sedikit umat beragama yang karena "cinta" berupaya sebisa mungkin untuk menikah dengan orang yang berbeda keyakinan.

"Tolong dibantu... Saya benar-benar serius untuk melakukan nikah beda agama. Saya benar-benar pusing harus bagaimana lagi," tulis seorang wanita Muslim pada sebuah laman. “Saya sudah bertahun-tahun mencari dan berusaha menemukan jodoh saya yang se-iman. Tapi, nyatanya Tuhan tidak menurunkan jodoh buat saya yang se-agama dengan keyakinan saya sebelumnya.”

Biasanya pihak wanita yang harus mengalah meninggalkan keyakinannya yang sudah bertahun-tahun dianutnya. Para wanita ini lebih memilih mencintai laki-laki pujaannya daripada Tuhan / agamanya. Toh, di agama yang baru dia akan menemukan Tuhan yang baru, pikir para wanita itu.

Bagi yang melek akidah, yang faham hakikat pemilik cinta, yang mau berpikir, siapa sih sesungguhnya yang menumbuhkan rasa cinta di setiap dada manusia? Adalah Tuhan Yang Maha Penyayang & Pengasih. Berangkat dari pemikiran ini, semestinya manusia tidak mengabaikan Tuhan yang dia sembah hanya semata mengejar cintanya kepada sesama manusia.

Lebih parahnya lagi, jika pemahaman berikut tertanam di pikiran mereka “Tuhan semua manusia itu sama, hanya berbeda cara ibadahnya, yang terpenting adalah bahwa pernikahan ini syah dan tidak ada seorang-pun tersakiti.”

Ajaran agama telah memberikan patokan-patokan, batasan-batasan, dan aturan-aturan bagi pemeluknya. Tetapi, manusia seringkali melampaui batas dan karena kesombongannya seringkali ingkar terhadap ketetapan Tuhan. Maka, para ulama sering berpesan kepada kita agar kita senantiasa menghinakan diri di hadapan Tuhan, niscaya Tuhan akan meninggikan derajat kita. Makna yang kita dapatkan dari pesan ini adalah bahwa manusia itu tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar