Semua ibadah yang telah kita lakukan seperti shalat, puasa, zakat, sedekah, dan haji, berjalan bagus, harapan-nya adalah jalan mudah menuju surga yang telah dijanjikan Allah SWT. Ibadah-ibadah tadi laksana tiket bagi kita untuk memasuki dunia keabadian. Tatkala banyak orang masuk surga, ternyata kita tidak dapat memasukinya, padahal sudah mempunyai tiket untuk memasukinya.
Mengapa demikian? Karena manusia punya penyakit hati atau sok. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ali Ridla dikatakan bahwa ketika sedang berkumpul dalam suatu majelis bersama murid-muridnya, Nabi Isa AS menceritakan kelebihan yang diberikan Allah SWT padanya. Seperti menyembuhkan penyakit kusta dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
Namun demikian, kata Isa AS, ada satu jenis penyakit yang ia tak mampu menyembuhkannya. Murid-muridnya bertanya jenis penyakit tersebut. Isa menjawab, penyakit itu adalah penyakit hati.
Nabi Isa AS menjelaskan, penyakit hati memiliki ciri khas, yaitu merasa lebih dari yang lain. Merasa lebih hebat, kaya, kuasa, dan benar. Selain itu, orang yang sok itu juga suka membantah (ngeyel), dan ngotot (tak mau kalah).
Jika manusia sudah mengidap penyakit hati ini, dia tidak akan pernah menyadari kesalahannya. Ia selalu merasa benar, padahal nyata-nyata salah dan ia tidak mau meminta maaf atas kesalahannya. Jika masing-masing pihak merasa paling benar, maka akan mulai terputuslah tali silaturahim, dan ia tidak berhak mendapatkan surga kendati sudah memiliki tiketnya. Allah berfirman, "Sejelek-jelaknya makhluk (binatang) di sisi Allah adalah mereka yang pekak dan tuli (sok), yang tidak mengerti apa pun." (QS Al-Anfal [8]: 22). Wa Allahu a'lam.
Namun demikian, kata Isa AS, ada satu jenis penyakit yang ia tak mampu menyembuhkannya. Murid-muridnya bertanya jenis penyakit tersebut. Isa menjawab, penyakit itu adalah penyakit hati.
Nabi Isa AS menjelaskan, penyakit hati memiliki ciri khas, yaitu merasa lebih dari yang lain. Merasa lebih hebat, kaya, kuasa, dan benar. Selain itu, orang yang sok itu juga suka membantah (ngeyel), dan ngotot (tak mau kalah).
Jika manusia sudah mengidap penyakit hati ini, dia tidak akan pernah menyadari kesalahannya. Ia selalu merasa benar, padahal nyata-nyata salah dan ia tidak mau meminta maaf atas kesalahannya. Jika masing-masing pihak merasa paling benar, maka akan mulai terputuslah tali silaturahim, dan ia tidak berhak mendapatkan surga kendati sudah memiliki tiketnya. Allah berfirman, "Sejelek-jelaknya makhluk (binatang) di sisi Allah adalah mereka yang pekak dan tuli (sok), yang tidak mengerti apa pun." (QS Al-Anfal [8]: 22). Wa Allahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar