Selasa, 13 Juli 2010

UMUR KITA, MARI KITA RENUNGKAN

Hidup manusia merupakan rentang waktu antara kelahiran dan kematian, yg terbentuk dari kumpulan hari, bulan atau tahun. Hari yang bergulir, tahun berganti usia bertambah tetapi kesempatan tuk terus bernafas semakin berkurang. Setiap kali hari berganti sebanyak itu pula kesempatan berkurang sampai akhirnya kesempatan itu berakhir manakala Sang malaikat maut menjemput, game over.
Pada saat-saat demikian tidak ada cara tuk menghadapinya kecuali kepasrahan. Lalu akan kita kemanakan sisa “umur” yang boleh jadi masih tersisa dua tahun, lima tahun atau barangkali 4 hari? Umur adalah rahasia ilahi. “Urip kuwi mung mampir ngombe”, begitu pitutur para tetua kita di kampung.
Waktu pasti berlalu “ucapan Tahun baru 2010 tidak pernah datang untuk kedua kalinya. Kelezatan yang telah lampau, sirna bersama berlalunya hari kemarin. Yesterday was dead. Siapapun ia, ia hanya memiliki waktu 24 jam sehari dan waktu itu akan hilang pada saat matahari terbit esok hari.
Waktu memang relative, dapat terasa pendek akan tetapi dapat terasa panjang. Yang terpenting adalah bagaimana kita membagi dan memanfaatkan menit-menit dalam 24 jam itu agar bermanfaat.
Umur merupakan fasilitas yang diberikan Tuhan Yang Agung agar seseorang bersiap melakukan perjalanan selanjutnya. Jangan biarkan waktu hanya tuk menghitung hari kecuali senantiasa berupaya mendapatkan ridho dan kasih sayang-Nya.
Penyesalan selalu datang diakhir peristiwa. Sayang kematian adalah hal terakhir yang kita lakukan. Kalau tidak, ia dapat mengajarkan kepada kita banyak hal tentang kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar