Senin, 26 Juli 2010

APOCALYPTO, film bagus untuk renungan.

adakah yg pernah nonton film-nya? Ini adalah film menarik tuk jadi renungan kita. Film besutan Mel Gibson ini ada kaitannya dgn sifat dsr kita sekaligus ujian terberat kita,yaitu,sebuah pertempuran melawan diri kita sendiri.
Dlm slh satu adegannya,diperlihatkan seorg tetua suku tengah memberi nasehat kpd warganya.
Seorang tetua suku bercerita, “Dan seorg manusia duduk menyendiri. Terpuruk dalam kesedihan. Semua binatang mendekatinya dan berujar: “Kami tdk senang melihatmu bersedih. Mintalah apa pun kepada kami, dan kami akan memberikannya.”
“Aku ingin penglihatan yg baik.” Kata manusia itu.
“Ambillah mataku ini, kata si burung manyar.”
“Aku ingin menjadi kuat, si manusia meminta.”
“Kamu akan kuat seperti diriku, kata macan tutul.”
“Aku ingin mengetahui rahasia bumi, si manusia melanjutkan.”
“Akan kutunjukkan rahasia bumi kepadamu, kata ular naga menjawab.”

Begitulah para binatang itu berkata2. Dan ktika manusia itu memperoleh semua anugrah yg tlh diterimanya dari binatang2 tsb, dia (si manusia) meninggalkan mereka.
“Sekarang manusia mengetahui sangat banyak hal dan mampu melakukan sangat banyak hal….,”kata si burung hantu kepada semua binatang.
“Manusia itu memiliki segala hal yg dibutuhkannya. Kini kesedihannya akan berakhir, “kata si rusa.
Tidak. Kulihat sebuah lubang didlm diri manusia…”si burung hantu menyela, “lubang sangat dalam seperti perut lapar yg tak akan pernah terpuaskan. Itulah yg membuat manusia itu bersedih dan membuatnya menginginkan banyak hal. Dia akan mengambil dan terus saja mengambil. Sampai suatu hari dunia akan berkata: “Tidak lagi. Tak ada lagi yg bisa kuberikan kepadamu.”

Dialog film itu menggambarkan materialism dan keinginan untuk memperoleh lbh banyak lagi yg merupakan ujian bagi umat manusia. Mampukah kita mengalahkan kesenangan duniawi agar memusatkan perhatian terhdp “gizi” bagi jiwa dan kedamaian diri, yg semua itu diwujudkan demi mendapatkan kepuasan abadi?
Setan dan sekutunya telah berbagi kesenangan duniawi, yg dibangun tuk mengikat kita kpd ilusi duniawi. Tanyalah kpd diri kita sendiri, mengapa seperti itu?

Hamza Yusuf Hanson, seorg cendekiawan muslim yg mengajar di Zaytuna Institute, Kalifornia, Amerika. Juga salah seorg penanda-tangan A Common World Between Us and You, menjelaskan makna duniawi, sbb: Duniawi (Ad-dunya) adalah elemen ilusi di bumi yg akan menjauhkan manusia dgn Tuhannya, dan hal itu merupakan permainan setan. Permainan ini dimainkan untuk menjauhkan manusia dari kebenaran.
Setan bermaksud untuk membuat jarak dan menjadikan kita merasa bahwa kita makin jauh dari Tuhan.Salah satu makna duniawi (Ad-Dunya) adalah menjagkau sesuatu yg tdk akan pernah benar2 terjangkau. Ad-Dunya akan selalu mengelak dari siapapun yg mengejarnya. Baginda Nabi SAW berkata: “Jika seorg anak Adam telah memiliki sebuah gunung emas, maka ia akan menginginkan gunung emas yg kedua.”
Dan “Tatanan” ini dg pintarnya dirancang tuk membuat manusia terikat kpd ilusi duniawi. Pada akhirnya, manusia akan tetap berada dlm kendali mereka yg mengendalikan tatanan tsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar