Selasa, 21 Mei 2013

SEEKOR LALAT MENGHANTARKANNYA KE SURGA

Pada suatu ketika Imam al-Ghazali menulis kitab. Pada masa beliau orang menulis menggunakan tinta dan sebatang pena. Alat tulis tersebut harus dicelupkan terlebih dahulu ke dalam tinta kemudian dipakai untuk menulis lagi. Begitu seterusnya. Ditengah kesibukan menulis itu, tiba-tiba terbanglah seekor lalat dan hinggap di mangkuk tinta Imam al- Ghazali. Lalat itu tampaknya sedang kehausan. Ia meminum tinta dimangkuk itu. Melihat lalat yang kehausan itu, Imam al-Ghazali membiarkan saja lalat itu meminum tintanya. Lalat juga makhluk Allah yang harus diberikan kasih sayang, pikir Al-Ghazali.
Ketika Al-Ghazali wafat, selang beberapa hari kemudian,seorang Ulama yang merupakan sahabat dekat beliau bermimpi. Dalam mimpi itu terjadilah dialog. Sahabatnya itu bertanya, ” Wahai Hujattul Islam, Apa yang telah diperbuat Allah kepadamu? “. Al-Ghazali menjawab, ” Allah telah menempatkanku di tempat yang paling baik “. “Gerangan apakah sampai engkau ditempatkan Allah ditempat yang paling baik itu? Apakah itu karena kealimanmu dan banyaknya kitab-kitab bermanfaat yang telah kau tulis?” tanya sahabatnya. Al-Ghazali menjawab, ”Tidak, Allah memberiku tempat yang terbaik, hanya karena pada saat aku menulis aku memberikan kesempatan kepada seekor lalat untuk meminum tintaku karena kehausan. Aku lakukan itu karena aku sayang pada makhluk Allah. “ Sahabatku, Dari kisah sufi tersebut memberi kita hikmah bahwa hanya tidak ada salahnya jika kita menolong mahluk Allah. Bayangkan hanya sekedar membiarkan lalat yang kehausan untuk minum saja menjadikan sebab seseorang masuk surga, apalagi memberi makan kepada sesama manusia. bersedekah bagi sesama yang benar-benar membutuhkan. Dalam hadits lain, diriwayatkan bahwa Nabi bercerita ada seorang pelacur bisa masuk Surga karena memberi minum seekor Anjing. Juga jangan remehkan dosa kecil karena dalam hadits diriwayatkan bahwa ada seorang wanita masuk neraka karena memelihara seekor kucing lalu mendzaliminya. So, jangan remehkan amal kecil karena sebesar atom pun akan diperhitungkan di akhirat kelak. Allah Swt berfirman :” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. 99: 7-8) Sahabatku, Kisah di atas juga mengajari kita untuk tidak atau jangan pernah meremehkan amalan (kebaikan) sekecil apapun, karena sesungguhnya kita tidak pernah tahu, bisa jadi amalan yang kita anggap kecil tersebut berarti besar di hadapan Allah Swt, dan justru amalan tersebutlah yang akan mengantarkan kita ke Surga. Sebaliknya kita juga tidak tahu bahwa mungkin dosa (yang dianggap kecil) bisa menjerumuskan kita ke lembah kehinaan, Neraka Jahanam. a’udzubillahimindzalik. Akan tetapi, terkadang kita terlalu mengejar amal-amal besar dan meremehkan amal kecil, padahal ketika beramal kecil seringkali kita malah bisa sangat ikhlas. Kebaikan (Amal) itu tidak selalu kita menyumbang ke Masjid, tapi sekedar menyingkirkan duri di jalanan atau sekedar memungut sampah permen, sekedar mengucap salam kepada sesama muslim yang belum kita kenal, sekedar senyum pada sahabat kita, tidak ada yang sia-sia. Jika kita bisa melakukan amal-amal ringan, kenapa harus menunggu kesempatan untuk beramal besar? Bukankah juga Allah itu menyukai amalan yang berkelanjutan meskipun sedikit? Boleh jadi amalan kecil yang pernah kita lakukan adalah amalan paling ikhlas sehingga bisa menyelamatkan kita di hari akhirat kelak. Boleh jadi amalan kecil tersebut menjadi pelindung kita dari siksa kubur, dan boleh jadi amalan kecil tersebut bisa menjadi perantara bagi dikabulkannya doa-doa kita. Boleh jadi juga amalan kecil tersebut menjadi penghapus dosa-dosa kita. Karena itu marilah sejak saat ini, lakukanlah secara konsisten suatu amal ibadah yang kecil yang dilakukan ikhlas karena Allah Swt semata. Allah Swt senang terhadap amalan yang dilakukan secara terus menerus, dan ketika kita berhalangan (uzur syar’i) dan kita tidak dapat melakukan amal yang biasa kita ajeg-kan tersebut, Insya Allah, Allah SWT akan tetap memberi pahala seperti kita melakukan amalan tersebut di hari lainnya. Semoga Allah Swt memudahkan kita dan keluarga kita untuk melakukan amalan-amalan kecil secara konsisten dan memberikan keistiqamahan kepada kita menjalaninya dalam kehidupan ini, sehingga dapat mengundang keridhaan dan kasih sayang dari Allah Swt, Dan semoga Allah Swt menerima dan melipatgandakan pahala amalan-amalan kita baik yang kecil maupun yang besar,. Aamiin. Mari kita jemput kebaikan dan jangan lupa untuk saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran. Semoga tulisan sederhana ini membawa manfaat bagi diri saya, keluarga dan kita semua. Amin YRA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar