Jumat, 09 Juli 2010

INGIN MELAMPAUI TUHAN

Apa yang bisa kita petik dari kasus video mesum yang dalam sebulan ini begitu menghebohkan? Dalam tulisan ini saya tidak dalam keinginan untuk menghakimi atau menghujat perilaku orang-orang yang terlibat dalam video mesum itu. Bukan dalam kondisi yang sok suci sehingga saya menulis kasus ini ke dalam blog ini.
Ketika saya berumur belasan tahun, saya sudah mempunyai pemikiran bahwa perbuatan dosa atau maksiat itu hanya boleh diketahui oleh Sang Maha Melihat dan tentu saja setan karena setan adalah bagian daripada perbuatan itu.

Kita sepakat bahwa perbuatan mereka (orang-orang yang terlibat dalam video mesum) adalah melanggar norma agama. Saya berkeyakinan agama manapun pasti melarang perbuatan sex bebas, di mana perbuatan itu dilakukan bukan dengan pasangannya yang sah (suami/istri). Lantas so what getu lho? Saya tahu bahwa kasus ini menghadirkan dua pihak yaitu pihak yang pro dan pihak yang kontra . Jadi, saya mohon kepada yang pro maupun yang kontra untuk tidak alergi dengan tulisan ini.
Kebetulan orang-orang yang terlibat dalam video itu adalah beragama muslim, yang bikin saya geram adalah sudah tahu itu adalah perbuatan hina, perbuatan yang dilarang oleh Tuhan kok diabadikan, Itu kan namanya menantang kuasanya Tuhan, dikiranya Tuhan tidak mampu merekam perbuatannya yang akan diperlihatkan dengan jelas kelak di hari pembalasan di mana segala perbuatan akan diperhitungkan.
Kesimpulannya, sahabat-sahabatku yang belum sadar dari kebiasaan buruknya, yang jiwanya belum tercerahkan dan hatinya belum mendapat hidayah-Nya biarlah dosa yang kita lakukan itu menjadi rahasia kita dengan Tuhan. Hanya akan sangat merepotkan apabila aib itu diketahui oleh orang lain. Perbuatan yang tidak layak kok direkam apa kata dunia? Seperti halnya maling selama tidak ketahuan ya aman, minimal di dunia yang serba tidak abadi ini.
Pada abad ini, banyak teori yg bermunculan mengenai Tuhan, agama, dan manusia. Sebut saja teori2 dg tema seperti “Tidak ada Tuhan”, Tuhan adalah delusi atas pencapaian diri”, “Dirimu adalah Tuhan”, “Melalui kesadaranmu, kaulah Sang Pencipta.
Tema-tema seperti di atas dibawa dan disebarkan oleh setan yang bertujuan tuk menjebak penduduk dunia ke dalam agenda duniawi dengan cara membutakan dan menyelewengkan manusia dari kebenaran. Dengan meniadakan Tuhan dari kenyataan keseharian, maka manusia akan memusatkan perhatian kepada kesenangan dan tujuan-tujuan di dunia yg merupakan daya tarik dari agenda duniawi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar