Rabu, 10 November 2010

THE NANNY DIARIES, SIAPA SIH LOE?

Siapa sih aku? Bisakah Anda jelaskan mengapa Anda melamar pekerjaan di perusahaan ini? Apakah perusahaan ini pantas memperkerjakan Anda?
J awaban atas pertanyaan di atas untuk sebagian orang tidak selalu bisa ditemukan dengan mudah, lebih-lebih pertanyaan itu tidak pernah terlintas di pikiran.
Annie Braddock yang baru saja menyelesaikan kuliah menjalani interview di sebuah perusahaan keuangan terkemuka di Amerika. Sang pewawancara membuka percakapan dengan mengatakan perusahaannya menerima delapan ribu surat lamaran, padahal hanya ada sepuluh lowongan kerja yang tersedia. Jadi, pasti hanya orang terbaik sajalah yang mendapatkan kesempatan itu. Perusahaan ingin mengetahui, siapakah orang terbaik itu? “Now, “katanya, “Can you explain who Annie Braddock really is?”
Jika Anda sudah pernah menonton film itu, Anda tentu masih ingat raut wajah Annie mendengar pertanyaan sederhana itu. Dia bilang, itu pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab. “I am Annie Braddock.” Kemudian, masih dengan rasa percaya diri yang tinggi. Namun, pada detik selanjutnya….”I am….ehm….” dia mulai tergagap. E..e….”
Sang pewawancara menatapnya sambil tersenyum. Dia tahu anak itu tidak akan bisa menjawabnya. “I…am, Execuse me…” Annie bangkit dari kursi, lalu pergi meninggalkan ruang interview. Dalam perjalanan pulang Annie masih tidak mengerti jawaban yang harus diberikan atas pertanyaan itu. Who Annie Braddock really is?
Annie Braddock adalah potret kita masa lalu. Ketika baru lulus sekolah, kurang lebih seperti itulah diri kita. Polos, lucu, dan lugu. Anehnya, meski itu sudah bertahun-tahun lamanya berlalu, ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa setelah dewasa pun kita masih membawa-bawa krisis itu. Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan itu. Seorang Annie Braddock akhirnya menjadi seorang nanny.
Kesimpulannya adalah, jika kita percaya bahwa manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, maka itu berarti bahwa setiap orang memiliki “sesuatu” yang tidak diketahui atau tidak mampu dilakukan oleh orang lain. Kita sepakat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Itu berarti kita mengakui kalau orang lain memiliki kelebihan dari kita. Jadi, kita tidak akan panas hati ketika ada orang mengklaim diri lebih baik dari kita. Itu juga berarti secara sadar mengetahui bahwa kita memiliki kelebihan dari orang lain.
Rupanya tidak terlalu rumit untuk menjadikan hidup kita bermakna. Kita tidak perlu mengganti identitas diri kita dengan identitas orang lain karena cepat atau lambat orang akan tahu bahwa semuanya itu bukan diri kita yang sesungguhnya. Siapa sih aku? Sapa sih loe?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar