Minggu, 31 Oktober 2010

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dalam buku The Millionaire Mind karya penulis Thomas Stanley, dijabarkan sebuah jajak pendapat yang diadakan dengan melibatkan 733 multi millionaire. Ketika diminta mengurutkan beberapa factor yang dianggap paling berperan dalam keberhasilan seseorang, ia menyebutkan 3 faktor, yaitu:
. Jujur kepada semua orang
. Menerapkan disiplin mendukung
. Bekerja lebih giat daripada kebanyakan orang
Tiga factor tersebut di atas adalah bukti sekaligus menunjukkan pengaruh kuat seseoarng menjadi sukses.
Good Corporate Governance adalah sebuah upaya perusahaan untuk mendekati sikap spiritual, seperti transparency atau keterbukaan, fairness atau keadilan dan social awareness atau kepedulian social. Sikap kejujuran, bertanggung jawab, bisa dipercaya serta peka terhadap lingkungan social, itulah yang menjadi tujuan dari Good Corparate Governance.
Herman Arif, ia sangat peduli dengan anak-anak yatim piatu yang tidak mampu. Pernah suatu saat ia datang berkunjung ke sebuah tempat penampungan anak-anak yatim piatu, untuk memberikan hadiah-hadiah yang tentu saja sangat disukai anak-anak kecil. Namun tiba-tiba ada seorang anak kecil berjalan mendekatinya, sambil berkata, “Bapak, bolehkah saya meminta foto Bapak?” “Untuk apa?” Tanya Herman. Sang anak berkata lagi, “Saya ingin minta izin agar saya boleh menyebut Bapak dengan panggilan ayah, dan akan saya tunjukkan kepada teman-teman, bahwa inilah foto ayah saya.”Sekelumit pengalaman spiritual itu, rupanya mengubah cara pandang Herman terhadap dunia. Ia menjadi manusia yang penuh kasih. Hal ini pulalah yang mengantarkannya menjadi seorang vice president di sebuah perusahaan besar.
Cinta yang tulus, kepedulian, kepekaan, dan sikap adil nampaknya menjadi kunci keberhasilan mereka untuk mencapai jenjang karier yang lebih tinggi. Pernahkah Anda menolong seseorang dan Anda merasa senang? Jika jawabannya Iya, maka berbahagialah Anda. Karena tidak banyak orang pada level tertentu mampu melakukan itu dengan tulus, mereka malas melepas “topengnya” semua yang dilakukannya hanya ingin mendapatkan simpati, menjual citra diri demi kepentingan lain.
Secara kasat mata memang tidak tampak manfaat dan keuntungan dari berperilaku yang begitu antusias menolong sesama. Tetapi itulah keberhasilan yang sesungguhnya, the ultimate atau makna tertinggi kehidupan dalam kecerdasan spiritual, ketika orang merasakan kebahagian tersendiri yang mendalam secara spiritual, maka terjadilah sebuah perubahan dramatis dan mengejutkan pada diri orang itu seakan “dia telah melihat Tuhan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar