Kamis, 15 Juli 2010

SIHIR TV di Negara-negara sangat maju

Di zaman sekarang ini orang menghabiskan banyak sekali waktu bersinggungan dgn media modern. bioskop, computer, games, internet, bacaan fiksi, music popular, dan TV adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Berbagai Media itu menyuguhkan informasi yg terserap ke dalam pikiran kita, baik secara sadar maupun tidak sadar. Kita termasuk populasi yg mengiba-iba untuk dikendalikan, mencintai gaya hidup glamour sehingga kita menjauh dari ajaran agama.
Hipnotis paling jitu di planet ini adalah sebuah kotak bujur sangkar (televisi) di sudut ruangan yang secara terus menerus mengatakan kepada kita bahwa apa yang disiarkan adalah hal yang nyata.

Monolog berikut menjelaskan mengapa tayangan TV hanya menampilkan ilusi (Siaran TV di Negara yg sangat maju), “Kalian semua dan enam puluh dua juta penduduk negeri ini, dengarkan aku sekarang. Sebab hanya kurang dari 3% dari kalian semua yang membaca buku. Dan kurang dari 15% membaca surat kabar. Sementara satu-satunya kebenaran yang kalian dapatkan hanyalah sesuatu yang kalian terima dari siaran TV. Saat ini, ada satu generasi yang tidak mengetahui apapun yang tidak disiarkan di siaran TV ini”.

Siaran TV seolah-olah dianggap gospel, wahyu penghabisan. Siaran TV dapat menciptakan atau menghancurkan artis, pejabat pemerintahan, bahkan presiden sekalipun. Siaran TV adalah kekuatan yang paling mengagumkan di dunia yang tak bertuhan ini.

Dan ketika 12 perusahaan terbesar di dunia mengendalikan kekuatan propaganda paling besar di dunia, maka siapa yang tahu mengenai kebenaran apakah yang disampaikan oleh jaringan ini. Jadi, kalian semua dengarkan aku.

TV bukanlah kebenaran. Itu hanyalah taman hiburan, penyanyi, pesulap, arena sirkus, karnaval dan pemain sepak bola. Kita berada di tengah-tengah bisnis “pembunuhan kebosanan” semata. Jadi, jika kita menginginkan kebenaran, datanglah kepada Tuhan. Datanglah kepada para pemimpin agama. Datangilah diri kita sendiri, sebab di sinilah kita akan menemukan kebenaran sejati.

Tapi mereka berkata, “Kalian tidak akan pernah mendapatkan kebenaran itu dari kami. Kami akan mengatakan apapun yang kalian ingin dengar. Kami bisa berbohong denga sangat kejam. Dan sebanyak apapun masalah-masalah yang kalian dengar, jangan kwatir, perhatikan saja jam kalian, di akhir waktu ketika dia akan menang. Kami akan ceritakan semua yang kalian ingin tahu. Kami berurusan dengan ilusi-ilusi.

Kalian mulai berpikir bahwa siaran-siaran itu adalah kenyataan. Kalian mulai mempercayai apapun yang diberitakan di TV. Kalian berpakaian seperti “TV”, makan seperti “TV”, membesarkan anak-anak seperti “TV”. Kalian bahkan berpikir seperti “TV”. Itulah gambaran siaran TV di Negara yang sangat maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar